Minggu, 23 Maret 2014

Review Film The Amazing Spiderman





Film yang bercerita tentang superhero ini diambil dari cerita komik hasil karya dari Stan Lee dan Steve Ditko yang diterbitkan oleh Marvel. Di sutradarai oleh Marc Webb yang menghasilkan tontonan dengan durasi yang lama, kurang lebih 2 jam 16 menit. Film ini mempunyai sebutan sebagai film reboot yaitu istilah untuk menunjukkan bahwa film ini pernah dibuat sebelumnya dan berseri. Maka dengan reboot, film akan mulai lagi dari cerita awal atau seri pertamanya.

Spiderman 1 pernah dirilis pada tahun 2002 dengan bintangnya Tobey Maguire dan disutradarai oleh Sam Raimi. Berhasil menempati rangking ketiga dalam perolehan pendapatan kotor terbesar dan rangking ketigabelas dalam kategori sepanjang waktu di tahun tersebut dengan nilai 821 juta dollas AS. Dilanjutkan dengan Spiderman 2 pada tahun 2004 menempati ranking ketiga dengan pendapatan kotor 783 juta dollar AS. Spiderman 3 dirilis pada tahun 2007 juga menempati rangking ketiga dengan pendapatan kotor 890 juta dollar AS. Semuanya masih dengan bintang dan sutradara yang sama.

Cerita dimulai saat Peter Parker kecil yang dititipkan oleh orangtuanya ke Paman Ben dan Bibi May. Kemudian orangtuanya pergi entah kemana dan tidak ada kabar beritanya sampai Peter Parker menginjak usia dewasapun masih menjadi teka-teki. Dengan hanya meninggalkan sebuah kopor yang berisi barang-barang pribadi ayahnya serta dokumen rahasia. Ayahnya adalah seorang scientist yang sedang mengadakan penelitian tentang laba-laba. Karena sesuatu hal maka diputuskan langsung melarikan diri dan menghilang.

Spiderman atau pada saat normal dipanggil dengan sebutan Peter Parker diperankan oleh Andrew Garfield. Dalam memerankannya biasa-biasa saja dan tidak tampak nilai lebihnya. Menurut penulis karakter yang dibangun kurang sesuai untuk sosok Andrew Garfield baik secara fisik dalam mengeksplorasi mimik wajah dan bentuk tubuh maupun secara psikis dalam menampilkan emosi serta gregetnya.

Emma Stone memerankan Gwen Stacy yaitu pacar dari Spiderman terlihat kurang cocok dengan karakternya. Emma terlihat sebagai gadis yang liar, nakal, penggoda dan berani namun karakter Gwen adalah tangguh, cerdas, manis dan romantis.

Kesalahan yang penulis temukan dalam film ini adalah saat The Lizard berubah menjadi Dr. Connors kembali didalam saluran got langsung memakai mantel mandi padahal seharusnya telanjang. Demikian juga pada saat hujan, Gwen memakai payung lalu menyampingkan payungnya dan wajahnya melihat keatas tetapi wajahnya tidak basah, seharusnya wajahnya basah terkena air hujan.

Penampilan Martin Sheen dalam memerankan sosok Paman Ben cukup baik dan terlihat nyata seperti dalam kehidupan sehari-hari. Juga penampilan Sally Field yang memerankan Bibi May juga terlihat cukup baik dan wajar seperti orangtua-orangtua pada umumnya.
Sayangnya dalam film ini masih belum terungkap karena alasan apa orangtuanya melarikan diri dan menghilang. Apakah hubungan ayahnya dengan dokter Connors sekedar teman akrab atau justru pesaingnya. Juga penembak Paman Ben belum terungkap dan tertangkap. Kemungkinan semua jawaban tersebut ada pada seri kedua nanti. 

Film ini terlalu banyak ngobrolnya dan kurang adegan actionnya serta mengingat sudah pernah dibuat sebelumnya sehingga penonton sudah tahu alur ceritanya maka sadar atau tidak, bisa membuat penonton bosan bahkan juga mengantuk. Bagaimana tidak, hampir kurang lebih 50 menit baru ada adegan Paman Ben ditembak oleh penjahat. Itu saja sebenarnya adegan perkelahian yang biasa-biasa saja. Setelah 1 jam 15 menit baru muncul si Lizard dan baru ada adegan actionnya. Kalau boleh dibilang hanya pada menit-menit menjelang akhir saja yang benar-benar adegan action pertarungan. Penulis tidak menonton dalam 3 Dimensi sehingga tidak bisa menilai apakah spektakuler atau tidak. Namun menurut perkiraan penulis efek 3 Dimensi akan menonjol hanya pada menit-menit terakhir saja.

Saran penulis adalah lupakan sejenak versi yang lama agar anda tidak bingung dalam menonton versi reboot ini. Karena ada sebelas hal yang berbeda dengan film sebelumnya. Pertama, pada film yang lama Peter Parker digigit laba-laba saat mengunjungi pameran science sedangkan pada film ini saat menyelinap di laboratorium DR.Connors. Kedua, pada film yang lama Peter Parker digigit laba-laba pada tangannya sedangkan pada film ini digigit pada tengkuk belakang kepala. Ketiga, pada film yang lama pacar Spiderman adalah Mary Jane sedangkan pada film ini adalah Gwen Stacy. Keempat, pada film yang lama sosok Gwen Stacy digambarkan sebagai foto model sedangkan pada film ini sebagai scientist. Kelima, pada film yang lama pacar Gwen Stacy adalah Edward Brocks (Venom) sedangkan pada film ini adalah Spiderman. Keenam, pada film yang lama Flash adalah teman dekat Mari Jane sedangkan pada film ini adalah teman dekat Gwen Stacy. Ketujuh, pada film yang lama serat laba-laba keluar dari tangan langsung sedangkan pada film ini keluar dari suatu alat semacam jam tangan. Kedelapan, pada film yang lama Osborne corporation adalah perusahaan milik Harry Osborne sahabat Spiderman sedangkan pada film ini adalah tempat ayah Spiderman bekerja. Kesembilan, pada film yang lama telepon yang digunakan masih telepon rumah sedangkan pada film ini sudah menggunakan HP semuanya. Kesepuluh, pada film yang lama DR.Connors adalah guru Spiderman di sekolahnya sedangkan pada film ini adalah teman ayahnya yang sekaligus musuhnya (Lizard). Kesebelas, pada film yang lama penjahat yang membunuh Paman Ben adalah hendak merampas mobilnya sedangkan pada film ini adalah habis merampok toko.
Jangan keburu-buru pulang karena setelah credit title tampil masih ada adegan DR.Connors dalam penjara berbicara dengan seseorang. 

Film ini cukup menghibur sebagai film superhero. Namun bila dibandingkan mana yang paling cocok memerankan Spiderman antara Tobey Maguire dengan Andrew Garfield maka penulis menjawab Tobey Maguire. Mana yang lebih seru antara film sebelumnya dengan film ini maka penulis menjawab film yang sebelumnya, setidaknya untuk saat ini.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar