Minggu, 02 Maret 2014

Resensi Novel "Laskar Pelangi"


           Judul Buku       :  Laskar Pelangi
Penulis             :  Andrea Hirata
Negara             :  Indonesia
Bahasa             Indonesia
Genre               :  Roman
Penerbit            :  Yogyakarta : Bentang Pustaka
Tanggal terbit    :  2005
Tebal Buku        :  534 Halaman
ISBN                 :  ISBN 979-3062-79-7



Resensi

Laskar Pelangi adalah novel pertama karya Andrea Hirata yang diterbitkan oleh Bentang Pustaka pada tahun 2005. Novel ini bercerita tentang kehidupan 10 anak dari keluarga miskin yang bersekolah (SD dan SMP) di sebuah sekolah Muhammadiyah di pulau Belitong yang penuh dengan keterbatasan. Mereka adalah:
1) Ikal;Andrea Hirata .Ikal merupakan julukan yang diberikan warga belitong
2) Lintang; Lintang Samudra Basara bin Syahbani Maulana Basara
3) Sahara; N.A. Sahara Aulia Fadillah binti K.A. Muslim Ramdhani Fadillah
4) Mahar; Mahar Ahlan bin Jumadi Ahlan bin Zubair bin Awam
5) A Kiong;Muhammad Jundullah Gufron Nur Zaman
6) Syahdan; Syahdan Noor Aziz bin Syahari Noor Aziz
7) Kucai; Mukharam Kucai Khairani
8)Borek alias Samson
9) Trapani; Trapani Ihsan Jamari bin Zainuddin Ilham Jamari
10) Harun; Harun Ardhli Ramadhan bin Syamsul Hazana Ramadhan

Mereka bersekolah dan belajar pada kelas yang sama dari kelas 1 SD sampai kelas 3 SMP, dan menyebut diri mereka sebagai Laskar Pelangi. Pada bagian-bagian akhir cerita, anggota Laskar Pelangi bertambah satu anak perempuan yang bernama Flo, seorang murid pindahan. Keterbatasan yang ada bukan membuat mereka putus asa, tetapi malah membuat mereka terpacu untuk dapat melakukan sesuatu yang lebih baik.

Laskar Pelangi merupakan buku pertama dari Tetralogi Laskar Pelangi. Buku berikutnya adalah Sang Pemimpi, Edensor dan Maryamah Karpov. Naskah Laskar Pelangi telah diadaptasi menjadi sebuah film berjudul sama dengan bukunya.Film Laskar Pelangi akan diproduksi oleh Miles Films dan Mizan Production, dan digarap oleh sutradara Riri Riza.
Laskar Pelangi adalah karya pertama dari Andrea Hirata. Buku ini segera menjadi Best Seller yang kini
kita ketahui sebagai buku sastra Indonesia terlaris sepanjang sejarah.

Sinopsis

Laskar Pelangi adalah sosok teladan, selama kita juga mau peduli dengan keadaan sekitar. Seperti pelangi yang hadir selepas hujan. Mulailah dari sekarang!!

            Cerita terjadi di Desa Gantung, Kabupaten Gantung, Belitong Timur. Dimulai ketika sekolah Muhammadiyah terancam akan dibubarkan oleh Depdikbud Sumsel jikalau tidak mencapai siswa baru sejumlah 10 anak. Ketika itu baru 9 anak yang menghadiri upacara pembukaan, akan tetapi tepat ketika Pak Harfan, sang kepala sekolah, hendak berpidato menutup sekolah, Harun dan ibunya datang untuk mendaftarkan diri di sekolah kecil itu.

     
 Mulai dari sanalah dimulai cerita mereka. Mulai dari penempatan tempat duduk, pertemuan mereka dengan Pak Harfan, perkenalan mereka yang luar biasa di mana A Kiong yang malah cengar-cengir ketika ditanyakan namanya oleh guru mereka, Bu Mus. Kejadian bodoh yang dilakukan oleh Borek, pemilihan ketua kelas yang diprotes keras oleh Kucai, kejadian ditemukannya bakat luar biasa Mahar, pengalaman cinta pertama Ikal, sampai pertaruhan nyawa Lintang yang mengayuh sepeda 80 km pulang pergi dari rumahnya ke sekolah!

Mereka, Laskar Pelangi – nama yang diberikan Bu Muslimah akan kesenangan mereka terhadap pelangi – pun sempat mengharumkan nama sekolah dengan berbagai cara. Misalnya pembalasan dendam Mahar yang selalu dipojokkan kawan-kawannya karena kesenangannya pada okultisme yang membuahkan kemenangan manis pada karnaval 17 Agustus, dan kejeniusan luar biasa Lintang yang menantang dan mengalahkan Drs. Zulfikar, guru sekolah kaya PN yang berijazah dan terkenal, dan memenangkan lomba cerdas cermat. Laskar Pelangi mengarungi hari-hari menyenangkan, tertawa dan menangis bersama. Kisah sepuluh kawanan ini berakhir dengan kematian ayah Lintang yang memaksa Einstein cilik itu putus sekolah dengan sangat mengharukan, dan dilanjutkan dengan kejadian 12 tahun kemudian di mana Ikal yang berjuang di luar pulau Belitong kembali ke kampungnya. Kisah indah ini diringkas dengan kocak dan mengharukan oleh Andrea Hirata, kita bahkan bisa merasakan semangat masa kecil anggota sepuluh Laskar Pelangi ini!


Kelebihan :
  • ·         Memberikan semangat untuk tidak mudah putus asa dalam meraih cita-cita.
  • ·         Akan termotivasi dan merasa berdosa jika tidak mensyukuri hidup.
  • ·         Gaya bahasa yang mengasyikkan , menantang untuk dibaca.
  • ·         Mengajarkan jangan pernah menyerah dalam hidup hanya karena masalah ekonomi yg kurang memadai .
Kekurangan :
  • ·         Kurang menampilkan kebudayaan Indonesia .
  • ·         Penggunaan Bahasa asing yang sedikit agak menyulitkan.

 Unsur Intrinsik
     Alur Tema : Pendidikan

     Latar / Setting :

a.    Waktu : Pada waktu kesepuluh laskar pelangi berjuang dalam pendidikannya mulai dari SD sampai SMP
b.    Tempat : SD SMP Muhammadiyah , di Belitong , Sumatera .

        Alur Cerita :

a.    Tahapan Alur :
·         Tahap penyituasian
·         Tahap pemunculan konflik
·         Tahap peningkatan konflik
·         Tahap klimaks
·         Tahap penyelesaian

b.    Alur yang dipakai :
·         Alur Maju
      Alasan : Karena penulis menceritakan kejadian dari awal hingga akhir , tanpa ada flash-back .

        Penokohan

1.    Tokoh-tokoh dalam novel :

1) Ikal;Andrea Hirata .Ikal merupakan julukan yang diberikan warga belitong
2) Lintang; Lintang Samudra Basara bin Syahbani Maulana Basara
3) Sahara; N.A. Sahara Aulia Fadillah binti K.A. Muslim Ramdhani Fadillah
4) Mahar; Mahar Ahlan bin Jumadi Ahlan bin Zubair bin Awam
5) A Kiong;Muhammad Jundullah Gufron Nur Zaman
6) Syahdan; Syahdan Noor Aziz bin Syahari Noor Aziz
7) Kucai; Mukharam Kucai Khairani
8)Borek alias Samson
9) Trapani; Trapani Ihsan Jamari bin Zainuddin Ilham Jamari
10) Harun; Harun Ardhli Ramadhan bin Syamsul Hazana Ramadhan
11)Bu Mus; N.A Muslimah Hafsari
12)Pak Harfan; K.A Harfan Effendy Noor
13)Flo;Floriana
14)A-Ling; Njoo Xian Ling

     Amanat

Amanat yang dapat dipetik ialah:
·         Bahwa sebagai penyakit sosial , kemiskinan harus diperangi dengan metode yang tepat guna membebaskan mereka dari peliknya kehidupan.
·         Bahwa pendidikan adalah memberikan hati kita kepada anak-anak , bukan hanya sekedar intruksi atau komando.
·         Bahwa setiap anak mempunyai potensi unggul yang akan tumbuh menjadi prestasi cemerlang pada masa depan, jika mereka diberi kesempatan dan keteladanan oleh oran-orang yang mengerti akan makna pendidikan yang sesungguhnya.

     Gaya Bahasa

Penulis memakai gaya bahasa campuran
            Alasan: Karena penulis masih menggunakan bahasa asing (memakai                                kata serapan)

 Kesimpulan

            Dari resensi novel tersebut dapat disimpulkan bahwa unsur pendukung dalam penyusunan novel ini adalah unsur intrinsik dan ektrinsik . Dan dalam unsur_unsur ini dapat kita ketahui kejelasan dari isi novel serta kekurangan dan kelebihan yang ada pada novel ini.

Kritik dan Saran

1.Kritik
            Menurut saya isi novel ini sangat mendukung bagi para pembaca karena ceritanya yang dapat dijadikan contoh dalam hidup terutama dalam pendidikan. Beberapa kelebihan dalam novel ini yaitu , terdapat banyak kata-kata sulit untuk dimengerti yang digunakan oleh penulis dan dihalaman belakang terdapat glosarium dari kata-kata sulit tadi , dari segi peminat novel ini banyak disukai dari kalangan anak-anak sampai dewasa .

2.Saran
            Sebaiknya penulis lebih mengangkat kebudayaan yang ada di Indonesia agar bisa terlihat oleh dunia luas bahwa indonesia mempunyai kebudayaan yang bagus untuk diterapkan pada kehidupan sehari-hari.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar