Jangan
mudah terpancing dengan poster dan judul film ini yang manis dan so sweet. I
Miss You adalah sebuah film buatan Thailand yang bergenre horror yang dikemas
dengan cukup menarik. Sempat menjadi box office di negaranya pada bulan Juni
2012. Idenya sederhana dan mungkin sudah pernah ada cerita yang mirip-mirip
seperti itu namun dibuat cukup serius tanpa ada komedi didalamnya. Kalaupun
ditemukan komedi dalam film ini, itu hanya satu sesi saja dan tidak
dibuat-buat. Perbedaannya dengan film horror Indonesia adalah terlalu banyak
komedi yang dibuat-buat.
Berkisah
mengenai keputusasaan dokter Tana (Jesdaporn
Pholdee), seorang lelaki tampan dan tajir yang ditinggal mati oleh sang
kekasih yaitu dokter Nok (Natthaweeranuch Thongmee)
karena kecelakaan mobil. Untungnya dokter Tana selamat dari peristiwa tersebut.
Dan sudah dua tahun lamanya dokter Tana masih tetap setia dengan tidak
mempunyai pacar baru. Dudukpun selalu menyendiri dengan kursi kosong didepannya
seolah-olah disediakan buat sang kekasih. Minumpun sendiri dengan memesan 2
cangkir kopi seolah-olah satunya lagi untuk sang kekasih.
Bergabunglah dokter baru bernama Bee (Apinya Sakuljaroensuk)
yang diam-diam menaksir dokter Tana. Dia bermaksud menolong agar tidak terjebak
dalam kesedihan yang terus-menerus. Namun rumor berkembang di sana bahwa bila
ada sesorang yang menyukai dokter Tana maka arwah dokter Nok tidak akan terima
dan akan menghantuinya. Dokter Bee percaya atau tidak, mau atau tidak harus berhadapan
dengan arwah tsb. Gangguan-gangguan dan bayangan-bayangan terus menghantuinya.
Alur cerita yang berkelok-kelok tanpa ada tujuan yang jelas. Di
satu sisi, Sutradara ingin menunjukkan kecemburuan sang arwah dengan
teror-teror dan penampakan pada korban-korbannya termasuk ke dokter Bee. Tapi
disisi lain arwah tsb membantu menyembuhkan kembali dokter Bee. Namun disisi
lainnya lagi menunjukkan seolah-olah dokter Nok membutuhkan bantuan dari dokter
Bee untuk mengungkap sebab-musabab kecelakaannya. Ternyata di malam kecelakaan
tersebut dokter Nok mengetahui perselingkuhan dokter Tana dengan wanita lain,
anak pemilik rumah sakit. Dengan bukti sebuah foto mesra, akhirnya terjadilah
pertengkaran di dalam mobil yang sedang melaju di jalan dan terjadilah kecelakaan.
Beberapa kelemahan dalam
film ini yang penulis temukan adalah pertama, bukti sebuah foto mesra masih ada
didalam mobil tsb. Lucunya mobil tersebut seharusnya sudah rusak atau kalaupun
direparasi maka fotonya seharusnya sudah hilang atau rusak atau sudah diambil.
Tapi ini terselip dan tersimpan Pada
tahun 1966 bergabunglah seekor anak gorilla putih pada kebun binatang di
Barcelona Spanyol. Dalam bahasa spanyol binatang itu disebut dengan Copito de
Nieve dan dalam bahasa Inggris dipanggil dengan Snowflake.
Saat itu binatang gorilla berjenis albino dan bermata biru ini merupakan
satu-satunya di dunia dan menjadi populer serta sekaligus maskot bagi kota
tersebut. Film ini diinspirasikan oleh hal tersebut sehingga sutradara Andrés
G. Schaer membuatnya khusus untuk genre anak-anak. Film yang di negaranya
berjudul Copito de Nieve diubah untuk pasaran internasional dengan judul
Snowflake : The White Gorilla.
Pada awalnya Snowflake tinggal bersama Paula dan ayah serta ibunya
untuk sementara waktu sebelum dipindahkan ke kebun binatang di Barcelona. Pada
saat pindah, tidak hanya situasi dan lingkungan yang berbeda yang menyulitkan
adaptasinya namun juga dari warna tubuhnya yang berwarna putih. Snowflake yang
menyukai makanan yogurt berbeda dengan gorilla lainnya yang suka pisang. Di dalam
kandang, dia bergabung dengan keluarga gorilla berwarna hitam yang terdiri dari
ayah gorilla yang bernama Ron, anak gorilla laki dan anak gorilla perempuan
yang bernama Ndegue.
Snowflake berteman baik dengan Ndegue dan kakaknya biasa-biasa
saja menerimanya tetapi tidak dengan Ron yang melihatnya seperti aneh karena
berwarna putih. Snowflake merasa tidak bisa diterima dalam keluarga gorilla
tersebut karena warna tubuhnya yang putih dan berbeda sehingga berkeinginan
untuk mengubahnya menjadi warna hitam.
Secara kebetulan Snowflake menerima selebaran iklan tentang
kehadiran Bruixa Del Nord alias penyihir dari utara yang singgah di kota
tersebut. Sayangnya mereka singgah dengan waktu yang singkat dan tempat yang
jauh dari kebun binatang. Untuk itu diperlukan perjuangan untuk mencapai tempat
tersebut dan tentu saja melarikan diri dari kebun binatang. Dibantu oleh Ailur
yaitu seekor panda merah padahal menurut penulis cocoknya disebut musang karena
ada ekornya, yang ingin menjadi seekor macan tutul. Namun syaratnya adalah
diijinkan untuk melakukan meditasi setiap jangka waktu tertentu.
Perjuangan
mereka tidak mudah karena ada seseorang yang bernama Luc de Sac yang merasa
dirinya sial terus dan untuk menghilangkan kesialannya tersebut menurut buku
manteranya harus memakan hati dari Snowflake. Luc de Sac selalu memburu
Snowflake dengan berbagai cara. Secara kebetulan Paula dan temannya yang
bernama Leo mengetahui rencana jahat tersebut dan berupaya menolongnya.
Kejar-kejaran pun tak terelakkan.
Snowflake
berhasil mendapatkan ramuan pengubah warna tetapi Paula meyakinkan kepada Ron
bahwa perbedaan warna bukanlah hal yang Utama. Seperti contohnya Ron sendiri
tidak suka pisang dan anaknya suka pisang. Bukankah hal itu juga berbeda.
Akhirnya Ron sadar dan dia mau menerima Snowflake dalam keluarga besar gorilla.
Kelemahan
dari film ini adalah gambar tidak terang dan terlihat kecoklatan. Juga dialog
suara yang tidak menggunakan bahasa aslinya seharusnya menggunakan bahasa
Spanyol yang lebih natural. Dubbing yang tidak pas antara suara dan gerakan
mulut. Kualitas
dubbing yang kurang bagus yang stagnan dan terlihat “studio” sekali. Antara
musik dan dialog tidak pas dan tidak sinkron seperti kejar-kejaran sehingga
mengganggu pendengaran.
Sumber : wikipedia.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar