Kisah
tentang perang mungkin adalah cara yang mudah untuk menggali potensi konflik
dan kesedihan yang menyayat hati dengan memunculkan salah satu pihak sebagai
musuh dan dipihak lain sebagai pahlawan dan tentu saja sekaligus sebagai
pemenang perang. Bunyi tembakan, gemuruh kendaraan tank dan ledakan bom selalu
mendominasi dalam film perang namun dalam film ini dibuat menjadi minor
porsinya. Sutradara Zhang Yimou membuat film ini dengan meninggalkan kesan
sebagai film perang pada umumnya dan tentu saja mengenyampingkan siapa yang
menang dan siapa yang kalah. Dia adalah seorang sutradara yang berhasil meraih
penghargaan dan nominasi dari berbagai ajang festival international. Hasil buah
karyanya antara lain Hero, Curse of the golden flower dan Raise the red
lantern. Film inipun juga masuk nominasi dalam ajang penghargaan Golden Globe.
Film
ini mempunyai judul asli Jin Ling Shi San Chai yang diadaptasi dari sebuah
novel karya pengarang Gelin Yang. Berkisah tentang tragedi di kota Nanking
dimana Jepang melakukan invasinya ke daerah tersebut. Sebuah tragedi yang
sangat menyedihkan dengan memakan korban nyawa sejumlah 300.000 orang dan
80.000 wanita diperkosa. Sebuah fakta yang mirip terjadi pada saat penjajahan
Jepang di Indonesia. Isakan tangis, teriakan minta tolong dan lelehan air mata akan mewarnai
adegan dalam film ini. Drama dan pertarungan batin lebih dominan disajikan
dalam alur ceritanya.
Alur cerita dimulai dengan adanya
peperangan dalam kota Nanking antara tentara China dan tentara Jepang.
Rupa-rupanya tentara China kalah oleh serangan yang bertubi-tubi dan jumlah
personel yang cukup banyak oleh tentara Jepang. Adegan pertempuran cukup
menarik walaupun ditampilkan dengan sederhana namun bisa mengena di hati
penonton. Walaupun pada awalnya sedikit sulit untuk membedakan mana yang
tentara China dan mana yang tentara Jepang karena wajah mereka hampir sama.
Banyak penduduk yang mengungsi dan tak
terkecuali orang asing dari Amerika yaitu John (Christian Bale) yang pekerjaan
sebenarnya adalah mengurus orang mati dan menguburkannya. John yang tujuannya
pergi ke sebuah gereja bertemu dengan murid-murid perempuan dari gereja
tersebut namun sayangnya justru murid-murid perempuan ini pergi dari gereja
untuk melarikan diri karena perang. Mereka akhirnya memutuskan kembali ke
gereja bersama John. Disamping itu terdapat segerombolan wanita yang akhirnya
diketahui sebagai pelacur ikut mengungsi ke gereja tersebut.
John yang sebenarnya adalah orang yang
suka mabuk-mabukan dan ingin mengambil uang atau barang-barang yang berguna
dari gereja tersebut. Sifatnya yang kurang baik dibenci oleh George (Tianyuan
Huang) seorang anak pastor yang melindungi murid-murid perempuan selama ini.
John juga naksir dengan seorang pelacur bernama Yu Mo (Ni Ni) dan ingin
membayarnya sebagaimana biasa dilakukan oleh pria hidung belang. Yu Mo bukanlah
pelacur biasa melainkan kepala dari pelacur-pelacur kelompoknya atau setidaknya
lebih senior. Tidak hanya itu, dia lebih berpendidikan dan bisa berbahasa
Inggris sehingga membuat John makin tertarik. Yu Mo berharap John mau
membantunya melarikan diri ke luar kota namun Shu (Zhang Xinyi) dan murid-murid
perempuan justru menginginkan John tetap tinggal dan melindungi mereka.
Tentara Jepang masuk kedalam gereja dan
menangkapi murid-murid perempuan untuk diperkosa namun John yang kebetulan
mencoba menggunakan pakaian pastor berusaha menghalanginya. Dengan mengaku
sebagai pastor dan orang Amerika, dia berharap tentara Jepang mau pergi dari
gereja tetapi diacuhkan saja oleh mereka. Rupa-rupanya sang komandan dari pusat
mendengar akan adanya murid-murid perempuan ini maka dia yang kebetulan suka
musik ingin mendengar nyanyian mereka. Sebagai imbalan, sang komandan
memberikan bahan makanan untuk para murid dengan catatan ingin mendengarkan
lagi nyanyian mereka dan dilarang pergi meninggalkan gereja. Ini semua hanya
tipu muslihat sang komandan saja dimana sebenarnya mereka akan disuruh menyanyi
dan menghibur dihadapan para pejabat-pejabat Jepang lainnya dalam suatu acara
perayaan. Apalagi mereka adalah masih perawan ting-ting.
John sadar bahwa sebenarnya murid-murid
perempuan akan disuruh melayani dan berhubungan sex dengan pejabat-pejabat
Jepang tersebut. Jumlah murid-murid perempuan sudah dihitung 13 orang jadi
mereka harus berangkat semua. Murid-murid perempuan yang masih belum mengerti
merasa kebingungan apalagi sebelumnya mengalami trauma hendak diperkosa.
Akhirnya Shu dan kawan-kawannya berinisiatif bunuh diri sebagai bentuk
mempertahankan harga diri. Tiba-tiba Yu Mo dan pelacur lainnya bersedia
berkorban menggantikan mereka. Sehingga Shu dan kawan-kawan batal bunuh diri.
Namun jumlah mereka hanya 12 orang dan masih kurang 1 orang. George pun yang
laki-laki mengacungkan tangannya bersedia berkorban untuk didandani sebagai
perempuan.
Akhirnya 13 orang tersebut dengan
linangan air mata diangkut kedalam truk oleh tentara Jepang. Sedangkan John
dengan murid-murid perempuan menggunakan truk yang sudah diperbaiki sebelumnya,
pergi menuju luar kota. Tidak dijelaskan bagaimana nasib para pelacur tersebut
dan para murid perempuan setelahnya.
Para pemain dapat memainkan perannya
dengan baik terutama Christian Bale. Ekspresi wajahnya dan gerak tubuhnya
memang mendukung sekali karakter yang dimainkannya. Pada saat sedih, takut dan
gembira bisa ditampilkan dengan baik.
Sumber : Wikipedia.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar