Novel
The Howling seri pertama dibuat oleh Gary Brandner pada tahun 1977 dan sudah
pernah difilmkan dalam berbagai versi. Sayangnya film yang dibuat banyak yang
tidak sesuai dengan novelnya, salah satunya adalah film The Howling dengan
sutradara Joe Dante. Novel The Howling seri kedua yang berjudul The Howling II:
The Return dibuat pada tahun 1979. Sekarang ini novel tersebut diadaptasikan ke
dalam film dengan judul The Howling: Reborn oleh sutradara Joe Nimziki.
Kisah
ini dimulai dari seorang remaja pria yang bernama Will Kidman yang diperankan
oleh Landon Liboiron. Hidup dengan ayahnya sendirian karena ibunya saat
mengandung telah meninggal dunia karena dibunuh. Untungnya Will selamat. Kini
dia sudah dewasa dan berusia 18 tahun. Merupakan siswa SMA kelas 3 dan akan
menghadapi kelulusan. Termasuk anak yang alim dan pemalu sehingga saat menaksir
seorang cewek bernama Eliana (Lindsey Shaw), dia tidak berani mengutarakannya
hanya menggambar wajahnya saja dari jauh.
Cerita film ini agak membingungkan.
Dikisahkan diawal bahwa ibunya telah meninggal dunia karena dibunuh namun tidak
disebutkan siapa pembunuhnya. Namun tiba-tiba ibunya muncul ditengah-tengah
cerita, mengapa bisa hidup kembali ? Bila ibunya dibunuh oleh manusia biasa
maka akan mati, demikian juga bila dibunuh oleh manusia serigala maka
seyogyanya ibunya juga mati. Kecuali serigala hanya menggigit maka ibunya akan
menjadi hidup walaupun menjadi manusia serigala. Jadi kalaupun ibunya hidup
maka tidak perlu menghilang sedemikian rupa. Alternatif lain adalah ibunya
merupakan seorang manusia serigala sehingga menurun kepada Will. Namun ingat
bahwa manusia serigala hanya bisa mati karena perak atau api atau dibunuh
manusia serigala lainnya. Nah kalau ide ini yang diambil maka jelas ibunya akan
mati.
Kebingungan lainnya adalah mengapa
suaminya tidak mengenal istrinya lagi walaupun hanya berbeda rambut pendek dan
rambut panjang. Padahal suaminya termasuk tipe yang setia. Pertanyaan
berikutnya adalah mengapa suaminya sendiri dibunuh mengingat suaminya tidak
melakukan kesalahan apapun. Kalau alasannya hanya sekedar karena melepas cincin
kawin yang selama ini dipakai, kok rasanya terlalu dipaksakan ceritanya. Atau
bila alasannya karena mengajari Will hidup sebagai manusia, kok rasanya terlalu
berlebihan. Kan ayahnya tidak tahu kalau Will adalah manusia serigala.
Pertanyaan terakhir yaitu mengapa sang ibu tega ingin membunuh anaknya. Suatu
pertanyaan yang tidak perlu dijawab karena ini adalah sebuah tontonan dan bukan
sebuah hiburan.
Kekurangan dalam film ini tampak jelas
pada luka di leher Will yang semula panjangnya kurang lebih 10 cm namun pada
suatu saat tampak menjadi pendek sekitar 3 cm. Demikian juga tampak nama sang
sutradara Joe Nimziki pada buku yang diambil oleh Will di perpustakaan,
seolah-olah dia pengarang buku tsb.
Film ini sepertinya ingin meniru film
Twilight dari segi cerita dengan latar belakang sekolahan namun sayangnya tidak
pas. Juga kisah cinta antara Will dan Eliana yang ingin disamakan dengan film
Twilight namun lagi-lagi kalah dalam segi tema ceritanya.
Kalau anda menyukai santapan popcorn
maka setelah selesai makan, anda tidak merasakan nikmat dan lezatnya sebuah
santapan melainkan hanya perut sudah terisi. Film ini adalah film instant
popcorn artinya film yang tidak ada manfaatnya sekeluar dari gedung bioskop.
Tonton, pulang dan tidur.
Sumber : Wikipedia.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar