Sabtu, 26 April 2014

The Howling : Reborn




 Novel The Howling seri pertama dibuat oleh Gary Brandner pada tahun 1977 dan sudah pernah difilmkan dalam berbagai versi. Sayangnya film yang dibuat banyak yang tidak sesuai dengan novelnya, salah satunya adalah film The Howling dengan sutradara Joe Dante. Novel The Howling seri kedua yang berjudul The Howling II: The Return dibuat pada tahun 1979. Sekarang ini novel tersebut diadaptasikan ke dalam film dengan judul The Howling: Reborn oleh sutradara Joe Nimziki.

Kisah ini dimulai dari seorang remaja pria yang bernama Will Kidman yang diperankan oleh Landon Liboiron. Hidup dengan ayahnya sendirian karena ibunya saat mengandung telah meninggal dunia karena dibunuh. Untungnya Will selamat. Kini dia sudah dewasa dan berusia 18 tahun. Merupakan siswa SMA kelas 3 dan akan menghadapi kelulusan. Termasuk anak yang alim dan pemalu sehingga saat menaksir seorang cewek bernama Eliana (Lindsey Shaw), dia tidak berani mengutarakannya hanya menggambar wajahnya saja dari jauh.

Cerita film ini agak membingungkan. Dikisahkan diawal bahwa ibunya telah meninggal dunia karena dibunuh namun tidak disebutkan siapa pembunuhnya. Namun tiba-tiba ibunya muncul ditengah-tengah cerita, mengapa bisa hidup kembali ? Bila ibunya dibunuh oleh manusia biasa maka akan mati, demikian juga bila dibunuh oleh manusia serigala maka seyogyanya ibunya juga mati. Kecuali serigala hanya menggigit maka ibunya akan menjadi hidup walaupun menjadi manusia serigala. Jadi kalaupun ibunya hidup maka tidak perlu menghilang sedemikian rupa. Alternatif lain adalah ibunya merupakan seorang manusia serigala sehingga menurun kepada Will. Namun ingat bahwa manusia serigala hanya bisa mati karena perak atau api atau dibunuh manusia serigala lainnya. Nah kalau ide ini yang diambil maka jelas ibunya akan mati.

Kebingungan lainnya adalah mengapa suaminya tidak mengenal istrinya lagi walaupun hanya berbeda rambut pendek dan rambut panjang. Padahal suaminya termasuk tipe yang setia. Pertanyaan berikutnya adalah mengapa suaminya sendiri dibunuh mengingat suaminya tidak melakukan kesalahan apapun. Kalau alasannya hanya sekedar karena melepas cincin kawin yang selama ini dipakai, kok rasanya terlalu dipaksakan ceritanya. Atau bila alasannya karena mengajari Will hidup sebagai manusia, kok rasanya terlalu berlebihan. Kan ayahnya tidak tahu kalau Will adalah manusia serigala. Pertanyaan terakhir yaitu mengapa sang ibu tega ingin membunuh anaknya. Suatu pertanyaan yang tidak perlu dijawab karena ini adalah sebuah tontonan dan bukan sebuah hiburan.

Kekurangan dalam film ini tampak jelas pada luka di leher Will yang semula panjangnya kurang lebih 10 cm namun pada suatu saat tampak menjadi pendek sekitar 3 cm. Demikian juga tampak nama sang sutradara Joe Nimziki pada buku yang diambil oleh Will di perpustakaan, seolah-olah dia pengarang buku tsb.

Film ini sepertinya ingin meniru film Twilight dari segi cerita dengan latar belakang sekolahan namun sayangnya tidak pas. Juga kisah cinta antara Will dan Eliana yang ingin disamakan dengan film Twilight namun lagi-lagi kalah dalam segi tema ceritanya.

Kalau anda menyukai santapan popcorn maka setelah selesai makan, anda tidak merasakan nikmat dan lezatnya sebuah santapan melainkan hanya perut sudah terisi. Film ini adalah film instant popcorn artinya film yang tidak ada manfaatnya sekeluar dari gedung bioskop. Tonton, pulang dan tidur.



Sumber : Wikipedia.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar