Ikan Koi termasuk salah satu jenis
ikan Mas hias. Ikan mas atau Ikan karper (Cyprinus carpio) adalah ikan air
tawar yang bernilai ekonomis penting dan sudah tersebar luas di Indonesia. Di
Indonesia, ikan mas memiliki beberapa nama sebutan yakni kancra, tikeu, tombro,
raja, rayo, ameh atau nama lain sesuai dengan daerah penyebarannya.
Di Jepang, ikan ini dinamakan
Nishikigoi (Cyprinus carpadie). Artinya, ikan berwarna warni. Goi sendiri
artinya ikan karper. Koi sendiri berasal dari bahasa Cina.
Asal
Usul Ikan Koi
Ikan Koi berasal dari ikan mas. Ikan ini adalah ikan
nasional Jepang. Di Negara Jepang sendiri,koi diangap sebagai ikan dewa. Di
negari tersebut koi disebut kai yang artinya ikan berwarna. Menurut catatan Kompas, ikan ini konon berasal dari Persia,
di bawa ke Jepang lewat Cina dan Korea. Dan berkembang pesat sejak sekitar 160
tahun lalu. Munculnya ikan koi berwarna-warni adalah hasil penyilangan dan budi
daya ratusan tahun. Pada awalnya, peternak di Jepang hanya bisa menghasilkan
varietas koi satu warna tunggal, yakji koi hitam (Karasugoi, Sumigoi), putih
(Shiromuji), merah (Akagoi, Benigoi, dan Higoi), kuning (Kigoi), keemasan
(Kingoi), dan putih keperakan (Gingoi).
Ia kemudian mengembangkan peternakan koi yang diberi nama Leon dan Leonny. Koi pertama itu panjangnya 90-100 cm, berumur 50-75 tahun. Sejak itulah koi populer di Indonesia dan belakangan menjadi buruan (penghobi) hingga saat ini.
Ikan koi termasuk jenis ikan yang mudah dipelihara. Makanannya tidak selalu harus spesial karena termasuk binatang pemakan tumbuh-tumbuhan dan hewan (omnivora). Pellet merupakan santapan utama, tapi saat ikan mengikuti kontes, koi akan mendapat makanan tambahan dan doping khusus untuk menguatkan warna tubuhnya dalam masa karantina. Selain itu, sayur-sayuran seperti kangkung atau buah-buahan, misalnya jeruk, bisa diberikan pada koi.
Dari satu warna, kemudian muncul koi
dua warna, yakni Kohako (putih merah), Shiro bekko dan Shiro utsuri (hitam
putih). Lalu, muncul berikutnya koi tiga warna, yakni Taisho sanke dan Showa
sanshoku (merah, hitam, putih). Dan berikutnya, melahirnya koi multi warna
seperti Goshiki, terdiri dari unsur warna dasar biru bercak-bercak merah,
hitam, biru tua, dan putih.
Kemudian, hasil persilangan dengan
ikan karper Jerman yang dinamakan karper tak bersisik (Kagami goi) sekitar
tahun 1904, menghasilkan koi sebagian bersisik dan sebagian tidak. Ikan ini
dinamakan Ditsu nishikigoi. Sampai saat ini, diperkirakan lebih dari 18
varietas utama ikan koi.
Masuknya Ikan Koi ke Indonesia
Pada tahun 1962, Pangeran Akihito
bersama Putri Michoko menyempatkan diri berkunjung ke Bogor dan melihat ikan
emas Indonesia dari ras Kumpay. Ikan emas yang nama latinnya sama dengan ikan
karper Jepang ini dari varietas Flavipinnis.
Akihito berkeinginan menyilangkan ikan emas Indonesia dengan ikan karper Jepang. Dan pada tahun 1980, Balai Penelitian Ikan Air Tawar Bogor mengirim ke Jepang sekitar 60 ekor ikan emas ras Kumpay yang berumur enam bulan. Hasilnya, yang di bawa ke Indonesia kembali pada tahun 1991 ada lima macam koi silangan dengan lima macam kombinasi warna.
Akihito berkeinginan menyilangkan ikan emas Indonesia dengan ikan karper Jepang. Dan pada tahun 1980, Balai Penelitian Ikan Air Tawar Bogor mengirim ke Jepang sekitar 60 ekor ikan emas ras Kumpay yang berumur enam bulan. Hasilnya, yang di bawa ke Indonesia kembali pada tahun 1991 ada lima macam koi silangan dengan lima macam kombinasi warna.
Ke lima macam koi itu masing-masing
Starin sanke (memiliki tiga warna), Kohako (putih dan merah), Asagi (warna
punggung biru dan perutnya putih), Shusui (mirip Asagi, tetapi punggungnya
bersisik), dan platinum. Semuanya memiliki jumbai ekor dan sirip perut yang
panjang, yang tidak dimiliki koi asli Jepang.
Itulah Artikel mengenai Ikan Koi, semoga bisa lebih menambah pengetahuan anda, bisa menjadi hal yang positif dan mungkin bisa memulai mencoba memelihara Ikan Koi dirumah mungkin akan lebih membawa suasana ketenangan, Terima Kasih !
Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Koi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar