Untuk melanjutkan artikel kemarin, hari ini saya akan melanjutkan membahas tentang karier seorang jackie chan, dari mana ia memulainya dan sampai seperti sekarang ini, let's check this artikel !
Karier film
Pada tahun 1976, Jackie Chan menerima sebuah telegram
dari Willie Chan, seorang produser film di dunia industri perfilman Hong Kong
yang amat terkesan dengan aksi-aksi stuntnya. Willie Chan menawarkan sebuah
peran dalam sebuah film arahan Lo Wei. Lo pernah melihat aksi-aksinya dalam
film arahan John Woo Hand of Death (1976) dan sudah merencanakannya untuk
menjadi penerus Bruce Lee dengan film New Fist of Fury.Nama panggungnya diganti
menjadi Sing Lung (Chinese: 成龍, secara literal berarti "menjadi naga") untuk
menonjolkan kemiripannya dengan Bruce Lee, yang memiliki nama panggung Lei Siu
Lung (Chinese: 李小龍,
yang berarti "Naga Kecil"). Namun sayangnya film tersebut tidak
mendulang keberhasilan karena Chan memiliki gaya yang sedikit berbeda dengan
seni bela diri kung fu Bruce Lee. Walaupun mengalami kegagalan, Lo Wei tetap
membuat film dengan tema-tema yang hampir mirip, namun hanya mengangkatnya
sedikit dalam urutan film-film terlaris.
Debut Chan yang membuatnya terkenal adalah sebuah film
buatan tahun 1978, Snake in the Eagle's Shadow. Di bawah arahan Yuen Woo Ping,
Chan mendapatkan kebebasan untuk melakukan berbagai aksi seni bela diri
sesukanya. Film tersebut dikategorikan sebagai film kung fu komedi, dan
terbukti menjadi karya terbaik untuk para penonton dari Hong Kong. Chan
kemudian beraksi dalam peran berikutnya dalam film Drunken Master, yang
membawanya ke puncak ketenaran.
Ketika Chan kembali ke studio milik Lo Wei, Lo mencoba
meniru ulang pendekatan komedi dari film terdahulunya, Drunken Master, sehingga
menghasilkan film dengan judul Half a Loaf of Kung Fu dan Spiritual Kung
Fu.Dia juga memberikan kesempatan pada Chan untuk membantu penyutradaraan
dari Fearless Hyena dengan Kenneth Tsang. Ketika Willie Chan keluar dari
perusahaan, ia menyarankan Jackie untuk memutuskan sendiri untuk tetap bersama
Lo Wei atau tidak. Selama kurun waktu pengambilan gambar Fearless Hyena Part
II, Chan memutuskan kontraknya di tengah jalan dan memilih untuk bergabung
dengan Golden Harvest, yang mengakibatkan Lo memeras Chan mempergunakan jasa
triad, dan menyalahkan Willie karena bintang utamanya telah meninggalkan
mereka. Perselisihan di antara mereka berakhir dengan bantuan dari rekan aktor
dan sutradara, Jimmy Wang Yu, yang memperbolehkan Chan untuk tetap bersama
dengan Golden Harvest.
Dalam tipe film komedi : 1980–1987
Film Police Story, atau yang julukannya "Glass
Story" atas karya stunt-nya, dibuat dalam masa-masa modern.
Willie Chan akhirnya menjadi "personal manager"
dari Jackie dan menjadikannya sebagai teman sejatinya selama tidak kurang dari
30 tahun. Ia telah berjasa mengorbitkan Chan dalam karier internasionalnya,
dengan terjun langsung kedalam dunia industri perfilman Amerika pada tahun
1980an.
Film Hollywood pertamanya adalah Battle Creek Brawl yang
diedarkan pada tahun 1980. Chan kemudian mendapatkan peran kecil dalam sebuah
film produksi tahun 1981, The Cannonball Run, yang menghasilkan pendapatan
kotor sebesar US$100 juta secara keseluruhan di seluruh penjuru dunia. Walaupun
tidak begitu diperhitungkan oleh khalayak ramai atas pemasangan aktor Amerika
seperti Burt Reynolds, Chan terkenal dengan tampilan closing credit titlenya,
yang memberinya inspirasi untuk melakukan hal yang sama dalam film-film
berikutnya. Sesudah kegagalan secara komersil atas filmnya, The Protector pada
tahun 1985, Chan beristirahat untuk sementara waktu dalam usahanya menembus
pasar Amerika, dan mengembalikan fokusnya pada film Hong Kong.
Kembali ke Hong Kong, film Chan mulai mendapatkan
pengakuan dari khalayak ramai, khususnya kawasan Asia Tenggara, dengan sukses
pembuka di pasar Jepang termasuk The Young Master (1980) dan Dragon Lord
(1982). Chan membuat beberapa film komedi dengan teman main operanya Sammo Hung
dan Yuen Biao. Untuk pertama kalinya mereka bermain bersama dalam sebuah film
buatan tahun 1983, Project A, dan mendapat penghargaan Best Action Design Award
pada Hong Kong Film Awards dalam acara tahunannya yang ketiga. Selama lebih
dari dua tahun, "Tiga Bersaudara" tampil beberapa kali dalam
film-film Wheels on Meals dan film trilogi Lucky Stars. Pada tahun
1985, Chan membuat film pertama dari Police Story, sebuah film aksi komedi yang
dipengaruhi oleh Amerika, dimana Chan memainkan sendiri peran-peran stuntnya.
Film ini mendapatkan gelar sebagai "Best Movie" dalam Hong Kong Film
Awards pada tahun 1986. Kemudian pada tahun 1987, Chan bermain sebagai
"Asian Hawk", sebuah karakter yang mirip dengan karakter dari Indiana
Jones, dalam film Armour of God. Film ini adalah film yang memberikan pemasukan
dalam negeri terbesar dari Chan selama ini, dengan pendapatan kotor sekitar HK$
(Dolar Hong Kong) 35 juta.
Film lanjutan dan penetrasinya ke Hollywood: 1988–1998
Chan dalam filmnya yang mampu menembus dominasi film-film
Amerika melalui film Rumble in the Bronx.
Pada tahun 1988 Chan mendapatkan peran bersama dengan
Hung dan Yuen, dalam film Dragons Forever. Hung menjadi sutradara bersama-sama
dengan Corey Yuen, dan yang mendapatkan peran sebagai penjahat adalah Yuen Wah,
dimana mereka sama-sama lulusan dari China Drama Academy.
Di akhir tahun 1980an dan awal-awal tahun 1990an, Chan
mendapatkan peran yang cukup berhasil mulai dari Police Story 2, yang
memenangkan penghargaan untuk Best Action Choreography pada tahun 1989 dalam
acara Hong Kong Film Awards. Yang kemudian diikuti dengan kesuksesan Armour of
God II: Operation Condor, dan Police Story 3, dimana Chan memenangkan
penghargaan sebagai Best Actor Award pada tahun 1993 dalam acara Golden Horse
Film Festival. Tahun 1994, Chan mengulang kembali perannya sebagai Wong Fei Hung
dalam Drunken Master II, yang terdaftar dalam Time Magazine's sebagai 100 film
yang diingat sepanjang masa. Film kelanjutannya, Police Story 4: First
Strike, memberikannya banyak penghargaan dan menyumbangkan keberhasilan di
domestik untuk Chan, tetapi tidak untuk pasar internasionalnya. Jackie Chan
memulai lagi usahanya untuk memenuhi ambisinya untuk menaklukkan dunia industri
perfilman di Hollywood pada tahun 1990-an, tetapi dia tidak mau menerima peran
sebagai penjahat dalam film-film Hollywood untuk menghindari mendapatkan peran
yang sama di masa-masa yang akan datang. Sebagai contoh, Sylvester Stallone
menawarkan kepadanya peran sebagai Simon Phoenix, seorang penjahat kambuhan
dalam film bertema kejahatan futuristik, Demolition Man, hingga akhirnya peran
tersebut jatuh ke tangan Wesley Snipes.
Chan akhirnya berhasil menapakkan kakinya di pasar
Amerika Utara pada tahun 1995 dengan diedarkannya film untuk kalangan
internasional berjudul Rumble in the Bronx, yang selanjutnya membuka jalannya untuk
masuk dan menguasai pasar Amerika Serikat, dimana hal ini sangat jarang
didapatkan oleh sineas-sineas dari Hong Kong. Kesuksesan Rumble in the
Bronx mendorong diedarkannya film lainnya pada tahun 1996, Police Story 3 di
Amerika Serikat, dengan judul Supercop, yang menghasilkan pendapatan kotor
tidak kurang dari US $ 16,270,600. Jackie berbagi peran utama bersama
dengan Chris Tucker dalam film laga komedi terbitan tahun 1998, Rush Hour, dan mengalirkan pendapatan tak kurang dar US$130 juta hanya di Amerika Serikat
saja.
Dramatisasi: 1998 – sekarang
Jackie Chan berperan sebagai penjahat untuk pertama
kalinya dalam film berjudul Rob-B-Hood: Seorang pencuri yang memiliki masalah
dengan perjudian.
Pada tahun 1998, Chan mengedarkan film terakhirnya
dibawah bendera Golden Harvest, Who Am I?. Setelah tidak bekerjasama lagi
dengan Golden Harvest pada tahun 1999, ia menyutradari Gorgeous, sebuah film
komedi romantik yang berkonsetrasi pada hubungan personal.Chan kemudian
membantu dalam pembuatan sebuah permainan anak-anak PlayStation pada tahun 2000
yang dinamakan Jackie Chan Stuntmaster, dimana ia menampilkan suara dan
aksi-aksi seni bela dirinya kedalam permainan tersebut.Sejak tahun itu
pula, Chan juga tampil dalam serial film kartun animasi, Jackie Chan
Adventures, yang berjalan hingga tahun 2005.
Walaupun beberapa filmnya mendapatkan kesuksesan seperti
Shanghai Noon pada tahun 2000, Rush Hour 2 pada tahun 2001 dan Shanghai Knights
pada tahun 2003, Chan menjadi frustasi dengan Hollywood atas kesulitannya dalam
mengontrol pembuatan atas film-filmnya. Sebagai tindak lanjut atas
pengunduran diri Golden Harvest dari dunia industri perfilman pada tahun 2003,
Chan mulai mendirikan perusahaan perfilmannya sendiri, JCE Movies Limited
(Jackie Chan Emperor Movies Limited) yang berasosiasi dengan Emperor Multimedia
Group (EMG).Sejak saat itu film-filmnya memunculkan banyak aspek-aspek
dramatis namun tetap menduduki kesuksesan sebagai film-film terlaris, seperti
New Police Story (2004), The Myth (2005) dan Rob-B-Hood (2006).
Film berikut dari Chan adalah Rush Hour 3 yang diedarkan
pada bulan Agustus, 2007. Film tersebut memasukkan pendapatan kotor sekitar US$
140 juta - US$ 100 juta lebih sedikit dibandingkan film keduanya, namun hampir
sama dengan pemasukan yang diterima dari film pertamanya. Namun sayangnya
film tersebut memberikan pemasukan yang cukup jelek di tanah airnya , Hong
Kong, dimana film tersebut hanya memberikan pemasukan kotor sebesar HK$ 3.5
juta saja dalam pemutarannya di penghujung minggu. Dalam pembuatan film The
Forbidden Kingdom, untuk pertama kalinya Chan berkolaborasi dengan teman
aktornya Chinese, Jet Li, yang berhasil diselesaikan pada 24 Agustus 2007 dan
diedarkan pada bulan April 2008.Chan mengisi suara dari tokoh Master
Monkey dalam film buatan DreamWorks Animation, Kung Fu Panda, yang diedarkan
pada bulan June 2008, dimana dalam film tersebut juga menampilkan beberapa
bintang terkenal lainnya seperti Jack Black, Dustin Hoffman dan Angelina
Jolie. Selain itu, ia juga sudah menandatangani kontrak untuk membantu
Anthony Szeto dalam kapasitasnya sebagai penasihat untuk penulis naskah dari
film yang akan datang berjudul Wushu, yang saat ini masih dalam taraf
pre-production. Film tersebut akan menampilkan aktor terkenal Sammo Hung dan
Wang Wenjie sebagai ayah dan anak.[40] Pada bulan November 2007, Chan mulai
melakukan pengambilan gambar untuk pembuatan film Shinjuku Incident dengan
sutradara Derek Yee, di mana Chan akan berperan sebagai imigran Tionghoa di
Jepang. Sekarang pengambilan gambarnya telah selesai dan memasuki tahap
pasca-produksi. Film ini diedarkan di bioskop-bioskop Hong Kong pada 25
September 2008. Dari data yang ada di blog miliknya , Chan berkeinginan
untuk menyutradarai film lainnya setelah menyelesaikan Shinjuku Incident,
sesuatu yang sudah lama tidak dilakukannya dalam beberapa tahun belakangan
ini.Film diharapkan kelanjutan ketiga dari serial the Armour of God, dan
dinamakan Armour of God III: Chinese Zodiac. Chan menyatakan bahwa ia ingin
mulai melakukan pengambilan gambar sejak 1 April 2008, namun target tersebut
sudah terlampaui.Jikalau the Screen Actors Guild tidak mengalami pemogokan,
seharusnya Chan sudah mulai melakukan pengambilan gambar untuk film The Spy
Next Door pada pertengahan Oktober, dan membuat status dari Armour of God
III: Chinese Zodiac mengambang. Dalam film The Spy Next Door, Chan berperan
sebagai agen rahasia yang sedang melakukan penyamaran namun terbongkar ketika
ia merawat anak-anak tetangganya.
Stunt
Jackie Chan hampir selalu melakukan sendiri peran-peran
berbahaya di semua film-filmnya tanpa adanya peran pengganti, dimana aksi-aksi
tersebut dirancang oleh timnya, Jackie Chan Stunt Team. Karena tim ini sudah
dibentuk sejak tahun 1983, Chan selalu mempergunakan mereka dalam semua
film-filmnya sehingga memudahkan dalam pengaturan koreografinya, karena dia
sudah mengenal dengan baik kemampuan dari masing-masing anggota timnya.Chan dan
timnyalah yang menjadi peran pengganti dari tokoh-tokoh lainnya, dimana
pengambilan gambarnya dibuat sedemikian rupa sehingga tidak langsung mengambil
gambar bagian muka.
Bahaya atas pilihan Chan untuk melakukan semua adegan
berbahaya dalam film-filmnya menjadikan sulit untuk mendapatkan asuransi untuk
dirinya, khususnya di Amerika Serikat, dimana secara kontrak, aksinya akan
dibatasi. Chan juga menjadi salah satu pemegang Guinness World Record untuk
"Most Stunts By A Living Actor", yang artinya "tidak ada
perusahaan asuransi akan mendukung produksi film Chan, karena ia melakukan
sendiri aksi-aksi berbahaya itu". Selain itu, ia juga memegang rekor untuk
pengambilan gambar terbanyak dalam sebuah adegan, dimana pernah dilakukan
pengambilan gambar kembali sebanyak 2900 kali untuk suatu adegan yang cukup
rumit dalam sebuah pertandingan badminton di film Dragon Lord.
Chan telah mengalami luka berkali-kali dalam melakukan
pengambilan adegan berbahaya itu; dimana potongan-potongan adegan itu
ditampilkan dalam adegan penutup dari semua film-filmnya. Ia hampir saja
menemui ajalnya dalam pengambilan gambar dari film Armour of God, ketika ia
jatuh dari sebuah pohon dan mematahkan tulang-tulangnya, dan mengakibatkan
lubang tetap di kepalanya. Selama bertahun-tahun pula, Chan pernah mengalami
memar pada pelvisnya dan mematahkan jemari tangannya, kaki, hidung, kedua
tulang belakangnya, pinggang, sternum, leher dan ribs dalam beberapa kejadian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar