Selasa, 27 Mei 2014

Perusahaan Manufaktur Pesawat Milik BJ Habibie Tengah Menggarap 125 Pesawat R80






















PT  Regio Aviasi Industri (RAI), perusahaan manufaktur pesawat terbang milik mantan presiden Indonesia yang juga ilmuwan, BJ Habibie rupanya sedang menggarap 125 unit pesawat R80 yang dijadwalkan selesai pada tahun 2018 setelah mendapatkan sertifikat uji kelayakan terbang. Diantara perusahaan yang memesan pesawat R80 ini terdapat NAM Air, anak perusahaan Sriwijaya Air dengan jumlah pesanan sebanyak 100 pesawat, sementara 25 unit sisanya dipesan oleh Kalstar Aviation.


Menurut Direktur Utama PT RAI Agung Nugroho, saat ini pengerjaan pesawat masih dalam tahap desain awal dan uji kelayakan (fesibility study). Kedua tahap tersebut ditargetkan selesai pada akhir tahun 2014, sehingga awal tahun 2015 akan mulai memasuki tahap pengembangan prototype. Lebih lanjut, Agung mengatakan bahwa kendati pesawat R80 ‘hanya’ memiliki 80 kursi penumpang, namun memiliki beberapa keunggulan  diiantaranya irit bahan bakar karena pesawat ini terbang dengan baling-baling (turbuprop).

Keunggulan lainnya adalah produksi suara dan getaran yang dihasilkan relatif lebih rendah dari pesawat kebanyakan. Agung pun menambahkan bahwa pesawat sejenis dengan ATR ini memiliki sistem kontrol yang mutakhir serta ramah lingkungan. Pengerjaan tahap pertama telah melibatkan 50 orang tenaga ahli termasuk para ahli dari PT Dirgantara Indonesia. Dalam tahap pengembangannya nanti, jumlah Sumber Daya Manusia akan ditingkatkan menjadi 500 hingga 1000 orang.

Sejatinya, proyek pembuatan pesawat R80 adalah pengembangan dari pesawat N-250 milik BJ Habibie yang dalam perjalanannya dihentikan oleh pihak pemberi dana saat itu, International Monetary Fund (IMF), dikarenakan krisis ekonomi pada 1998 lalu. R80 direncanakan digunakan pada rute pendek dengan jarak tempuh kurang dari 600 km dan hanya akan melintasi bandara yang memiliki landasan pendek. (ES)


Sumber : aksain.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar